Review Buku One Month One Book (1 Agustus-1 September)

 Berpikir ala Einsten & Bertindak ala Gandhi

Oleh: Dewi Yuliani


Identitas Buku 

Judul Buku         : Berpikir ala Einsten & Bertindak ala Gandhi

Penulis :  J. Ferdinand Setia Budi

Tahun Terbit         : 2016 

Kota Terbit : Yogyakarta

Penerbit : Diva Pres

ISBN : 9786022961956

Jumlah Halama : 180 halaman

Isi Buku

Buku ini mengangkat dua tokoh besar yakni Albert Einstein dan Mahatma gandhi. Mohandas Karamchand Gandhi atau lebih dikenal sebagai Mahatma Gandhi adalah tokoh yang berdiri paling depan dalam gerakan kemerdekaan india dari penjajahan inggris. Dalam mengupayakan kemerdekaan bangsanya, Gandhi melakukan aksi yang disebut pembangkangan sosial tanpa kekerasan. Awalnya gerakan Gandhi ini terlihat biasa saja dan bahkan ada pihak-pihak yang meragukan aksinya itu akan berhasil. Namun pada akhirnya gandhi berhasil membuat inggris angkat kaki dari negrinya. Gandhi sebenarnya bukanlah tokoh pendiri gerakan kemerdekaan india. Namun keberadaan gandhi justru menjadi sesuatu yang penting dan menarik perhatian dunia hal ini terutama disebabkan oleh anjurannya tentang tindakan tanpa kekerasan. Ajaran gandhi tersebut sebenarnya bukan merupakan sesuatu yang benar-benar orisinal berasal dirinya. Gandhi sendiri mengakui bahwa ide-idenya tentang perjuangan tanpa kekerasan itu sebagian berasal dari pemikiran beberapa tokoh yang ia kagumi seperti thoreau dan tolstoy. Selain itu juga mengambil beberapa ajaran kristen dalam perjanjian baru, dan agama hindu yang dianutnya.

Albert Einsten merupakan tokoh yang berpengaruh didunia sepanjang zaman. Kotribusinya terhadap ilmu pengetahuan tak perlu diragukan lagi, salah satu penemuannya yang terkenal ialah teori hukum relativitasnya yang begitu populer. Albert Einsten sekalipun dikatakan sebagai ilmuwan tiada tanding sepanjang masa, bukan berarti tidak memiliki kekurangan sama sekali, contoh dimasa kecilnya eisntein cenderung pemalu dan  suka menyendiri, einstein sewaktu kecil lebih banyak menghabiskan waktu bermain dengan memperhatikan alam dan lingkungan sekitar, dan ia juga sangat senang berimajinasi. Saat disekolah pun einstein justru tergolong sebagai siswa yang suka membangkang terhadap gurunya dan mempunyai kebiasaan membolos untuk pelajaran yang tidak ia sukai. Einstein berkali-kali mengalami kegagalan dalam bidang pendidikan dan ia juga ditolak ketika mengtajukan pekerjaan sebagai asisten doen pada kampus tempatnya kuliah dulu. Akan tetapi, semua kegagalan yang pernah dialami einstein tidak menjadikannya patah arang, nalurinya sebagai ilmuwan terus mendorongnya untuk berusaha melakukan apapun yang dapat mengantarkannya mencapai keberhasilan. 


Kelebihan Buku

Judul buku yang disajikan penulis sangat menarik sehingga banyak menarik minat pembaca. Bahasa yang digunakan didalam buku ini mudah dipahami atau dimengerti oleh pembaca. Didalam buku ini juga berisi kata-kata inspiratif dari kedua tokoh (Mahatma Gandhi & Albert Einstein) sehingga dapat memberikan memotivasi bagi si pembaca buku ini. 


Kesimpulan 

Ada dua kesimpulan yang saya dapat setelah membaca buku ini. Pertama, melalui pribadi Einstein, kita dapat mempelajari cara berfikir dengan baik dan cerdas. Manusia memang merupakan mahluk yang berkarakter pemikir, hanya saja tidak semua orang bisa mengelola pikirannya sendiri dengan baik. Einstein sang genius memberikan beberapa gambaran praktis bagaimana seharusnya kita berfikir dalam kehidupan.

Kedua, melalui pribadi Gandhi, kita dapat belajar mengenai bagaimana seharusnya bertindak secara baik dan bijak. Tidak semua manusia genius bisa bertindak dengan baik. Begitu juga sebaliknya, ada orang yang tidak dipandang genius tetapi tindakannya justru sangat bijak. Oleh karena itu gandhi memberikan pemahaman dan prinsip-prinsip dasar tentang hal-hal yang seharusnya kita lakukan dalam hidup untuk menjadi manusia berarti. 


Post a Comment

Lebih baru Lebih lama