Problematika Pembelajaran Online di Tengah Pandemi Covid-19


Problematika Pembelajaran Online di Tengah Pandemi Covid-19




Syarifah Aini (228180032)
Mahasiswa Pendidikan Sejarah Angkatan 2018
Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Awal tahun 2020 dunia dikejutkan dengan mewabahnya suatu penyakit yang amat meresahkan yang dikenal dengan istilah Viros Corona (Covid-19), virus yang disinyalir mulai mewabah di Kota Wuhan Tingkok ini, kemudian begitu cepat menyebar hampir keseluruh dunia dengan amat begitu cepat  termasuk Indonesia. Virus yang begitu meresahkan masyarakat dunia, dan perkembangannya yang begitu amat cepat membuat beberapa negara memberlakukan suatu sistem untuk menghambat bahkan menghentikan penyebaran Virus ini, belum ditemukannya Vaksin sebagai penyembuh dari Virus ini maka beberapa negara mencoba memberlakukan suatu sistem yang disebut dengan Sosial Distancing sebagai penghambat dari penyebaran virus ini, hal ini memang keputusan berat bagi suatu negara karena dampaknya akan berakibat fatal, seperti pada kemerosotan perekonomian dan bahkan sangat berpengaruh dalam bidang pendidikan.
Di Indonesia sendiri penyebaran Virus Corona atau beberapa warga yang terjangkit virus ini mulai terjadi pada awal maret 2020, Hal ini pula yang kemudian membuat pemerintah harus melaksanakan sistem Sosial Distancing ataupun pysical distancing. Dalam sekejap aktivitas dan kehidupan masyarakat menjadi berubah tempat keramaian seperti pasar ataupun jalanan menjadi sepi, meski hal ini tampak jelas hanya dikota-kota besar saja sedangkan dikota kecil ataupun pedesaan masih banyak masyarakat yang melakukan aktivitasnnya seperti biasa.
Dalam segi pendidikan pemerintah Indonesia meminta semua lembaga pendidikan melakukan pembelajaran dirumahkan atau pembelajaran jarak jauh secara Daring dan disusul dengan meniadakan Ujian Nasional untuk tahun ini. Hal ini tentu menjadi sebuah kabar yang mengejutkan dalam dunia pendidikan, proses pembelajaran yang biasanya dilakukan secara tatap muka, seketika harus dilakukan dan dirubah ke sistem online dan dilakukan secara masing-masing, hal ini mengejutkan pendidik yang harus mengubah sistem pembelajaran tatap muka menjadi sistem online serta mengubah silabus pembelajaran dengan waktu yang cepat.
Pemberlakuan kebijakan physical distancing memaksa masyarakat untuk memanfatkan teknologi informasi secara tiba-tiba, hal ini tidak jarang membuat kaget pendidik, peserta didik termasuk orang tua bakan semua orang dirumah. Pembelajaran bebasis teknologi informasi memang sudah banyak dilakukan bahkan digunakan dalam beberapa tahun terakhir, namun pembelajaran secara daring sebagai kejutan dari pandemi Covid-19, membuat kaget hampir disemua lini, dari kabupatan/kota, provinsi, pusat bahkan dunia Internasional.
Dalam kebijakan ini tentu akan terjadi ketimpangan pendidikan antara kota besar dan kecil tentu berpengaruh dalam proses pembelajaran online, belum lagi masalah penggunaan aplikasi ataupun media online yang belum banyak dimengerti oleh para pendidik dan peserta didik menjadi kesulitan tersendiri bagi setiap individu, Permasalah yang terjadi antara masyarakat kota dan pedesaan terkait sinyal tentu akan menyulitkan bagi masyarakat yang memang dalam lingkungan tempat tinggalnya masih kesulitan mendapatkan akses sinyal. Belum lagi hal ini akan berdampak pada pada banyaknya pemakain kuota internet yang dibutuhkan oleh peserta didik, dan tidak semua pihak sekolah ataupun kampus menyediakn subsidi untuk menunjang kegiatan belajar mengajar tersebut, hal ini tentu menjadi masalah kompleks dalam dunia pendidikan. Hal ini tentu menjadi tantangan tersendiri dalam dunia pendidikan Indonesia, yang dimana sebelum terjadi atau adanya Covid-19, pembelajaran secara online hanya sebagai konsep, sebagai perangkat teknis belum sampai kepada paradigma pembelajaran. Adanya kebijakan pembelajaran dilakukan dirumah justru menjadikan pembeljaran secara online hanya sebagai alat ataupun cara mengubah pembelajaran dari tatap muka menjadi pembelajaran dengan aplikasi digital, bukan pula membebani peserta didik dengan tumpukan tugas setiap hari. Pembelajaran online seharusnya mendodorng peserta didik menjadi lebih kreatif mengakses sebanyak mungkin sumber pengetahuan, menghasilkan karya, mengasah wawasan dan kemudian membentuk siswa menjadi pembelajar sepanjang hayat sesuai dengan tuntutan pendidikan Indonesia itu sendiri.
Permasalahan-permasalahan ini tentu menjadi PR bagi pendidikan Indonesia kedepannya, yang terutama dalam pembelajaran secara Daring, bagaimana bempelajaran secara online mampi mentransformasi pendidikan kita. Maka dengan itu perlu adanya perbaikan sebagai renungan dalam kegiatan pembelajaran secara online akibat pandemi Covid-19 seperti ini, kompetensi pendidik harus di utamakan dalam hal penggunaan media ataupun aplikasi digital, pendidik yang kompeten dalam hal pembelajaran online tentu akan menjadikan pembelajaran online ini menjadi efektif. Selain itu penggunaan teknologi yang sesuai mendorong ke efektifan pembelajaran dimana teknologi yang digunakan dalam pembelajaran harus mengedepankan prinsi-prinsip pemanfaatan teknologi yaitu mampu menghadirkan fakta yang sulit dan langka kedalam kelas, memberikan ilustrasi dan fenomena alam dan ilmu pengetahuan, dan memberikan ruang gerak bagi peserta didik, memudahkan intraksi kolaborasi antara pendidik dan peserta didik. Namun hal ini sering kali diabaikan oleh para pendidik dimana pembelajarn daring hanya digunakan untuk mengubah proses pembelajaran dari tatap muka ke teknologi digital dengan memberikan peserta didik tumpukan tugas tanpa sebuah bimbingan dalam melakasanakan pengerjaannya hal ini tentu akan membuat para peserta didik stres dalam menghadapi pembelajaran berbasis online ini.
Selain pemanfaatan teknologi yang tepat kedepannya, proses pembelajaran secara daring ini harus dibiasakan dalam KBM namun dengan perbaikan- perbaikan dan kesiapan dari semua segi pendidikan, agar kedepannya jika proses pembelajaran secara online diharuskan karena tuntutan global maka dunia pendidikan tidak lagi terkejut dalam menghadapi hal ini. Dimana kemajuan teknologi seharusnya mampu mendorong pendidik dan peserta didik untuk meningkatkan kreativitas, mengasah skill serta dapat meningkatkan kulatitas diri dalam menerima dan menggunakan teknologi, karena perkembangan zaman dan semakin modern nya dunia pasti akan menuntut masyarakat ikut andil dalam perubahannya.

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama