Dibuat oleh : Rilva Deni Yogatama (Mahasiswa Pendidikan Sejarah Angkatan 2019)
Akhir dari Jerman sudah dekat namun rakyatnya belum patah semangat, beberapa warga Berlin dan sekitarnya bergabung dalam sebuah organisasi milisi yang dikenal sebagai Volkssturm. Volkssturm memang sebelumnya telah ada sebagai wujud kesetiaan rakyat Jerman kepada pemimpinnya saat itu yaitu Adolf Hitler. Dalam pengepungan Berlin diakhir perang, Volkssturm menjadi sebuah pilihan terakhir bagi Fuhrer untuk melindungi negaranya dari serangan pasukan Amerika dan kaum Bolshevik. Volkssturm sendiri memiliki arti "badai rakyat" yang dimaknai sebagai penyerangan yang dilakukan oleh rakyat Jerman sendiri, maka tidak mengherankan bila rakyat sipil yang nyatanya justru menjadi pihak yang paling dirugikan justru mengangkat senjata demi harkat martabat negaranya.
Menjadi pertahanan terakhir memanglah sulit, terutama jika berlatar belakang sipil yang hampir tidak pernah memegang senjata. Meskipun telah dilatih sebelumnya, namun mental yang belum siap justru menjadi mimpi buruk bagi mereka yang berada di garis depan. Dalam Hitler's Last Levy: The Volkssturm 1944-45 karya Hans Kissel, banyak dari pasukan Volkssturm benar-benar ketakutan ketika berhadapan musuh yang nyata terlebih lagi dalam jarak dekat. Bombardir yang terus dilakukan dan kedatangan tank sekutu membuat Volkssturm harus memfokuskan serangan pada tank musuh selagi menghemat peluru anti tank dan panzerfaust.
Karena menjadi barisan pertahanan terakhir, mereka dipersenjatai dengan peralatan yang sangat minim, mulai dari Panzerfaust, beberapa anti tank, MP40, senapan mesin Madsen, MG42, senapan khusus bagi mereka yaitu Volkssturm Gewehr 1 maupun 45, versi copy dari sten yaitu MP-3008, Panzerschreck, Mannlicher-carcano, beberapa senapan masa Perang Dunia 1, dan apapun yang dapat mereka gunakan untuk mempertahankan diri mereka termasuk granat tangan standar. Hampir semua bagian artileri tidak dipersenjatai sama sekali, bahkan adapula yang dilaporkan hanya dipersenjatai kar98k standar yang hanya dibekali 10 peluru tersisa.
Masa yang sulit juga tergambarkan dari penampilan mereka, anggota Volkssturm yang berasal dari banyak kelompok seperti rakyat biasa, SA dan Hitler Youth membuat pakaian Volkssturm terlihat bermacam-macam. Ada yang menggunakan seragam dari masing-masing kelompok mereka, ada yang menggunakan pakaian sipil, ada yang dibekali seragam lama maupun seragam sturmartillerie tanpa insignia. Dan tentunya dihiasi dengan armband berwarna putih maupun kuning dengan lambang elang besar bertuliskan Volkssturm dibawahnya, juga dengan desain merah hitam bertuliskan Deutscher Volkssturm Wehrmacht.
Posting Komentar