Dibuat oleh : Nuryasin (Mahasiswa Pendidikan Sejarah Angkatan 2021)
Provinsi Banten yang dahulunya merupakan bagian wilayah dalam provinsi Jawa Barat. Namun tau kah bahwasanya sebelum dibawah lindungan Indonesia Banten dahulu dibagi menjadi beberapa daerah dengan sistem pemerintahan masing-masing yang diatur oleh Bupati nya. Pembagian pemerintahan daerah itu disebut dengan Afdelling.
Afdelling sendiri merupakan julukan kabupaten Pada masa Kepemerintahan Hindia Belanda, dengan Bupati adalah pemimpin daerah tersebut. Di Banten sendiri Afdelling terbagi menjadi beberapa bagian yaitu, Afdelling Serang, Afdelling Lebak, Afdelling Pandeglang, Afdelling Anyer, dan Afdelling Tjaringin.
Namun Afdelling sekarang yang sudah hilang dan tidak diketahui oleh masyarakat Banten merupakan Afdelling Tjaringin yang berada di labuan Pandeglang. Afdelling-Tjaringin merupakan salah satu Afdelling yang dibentuk oleh pemerintah Hindia Belanda di Banten. Pada tahun 1828 no 8, berdasarkan Staatsblad Van Nederlanch-Indice keresidenan Banten dibagi menjadi 3 kabupaten, yaitu kabupaten serang, Lebak, dan Tjaringin.
Sejarah Kabupaten Tjaringin
Pada tanggal 19 Maret 1813, Kesultanan Banten dibubarkan oleh
Gubernur Sir Thomas Stamford Bingley Raffles. Kemudian Raffles membagi wilayah Banten menjadi 4 kabupaten, yaitu :
1. Kabupaten Banten Lor (Banten Utara) yang diperintah oleh pangeran Suranenggala.
2. Kabupaten Banten Kulon (Banten Barat) yang diperintah oleh Bupati Tubagus hayudin.
3. Kabupaten Banten Tengah diperintah oleh Bupati Tubagus Ramlan.
4. Kabupaten Banten kidul (Banten Selatan) yang diperintah oleh Bupati Tumenggung Suradilaga.
Sesuai dengan Tratat London pada 13 Agustus 1814, pihak Inggris mengembangkan kekuasaannya atas keresidenan Banten kepada pemerintah Hindia Belanda. Serah terima kekuasaan tersebut dilaksanakan di Batavia pada tanggal 19 Agustus 1816.
Selanjutnya pada masa pemerintahan gubernur Jenderal Van Dee Capellen, wilayah Banten dibagi lagi menjadi dua bagian, yakni Regent Van get noorder regentschap (Banten Utara) dan Regent Van het Zuider regentschap (Banten Selatan). Oleh karena tiap-tiap wilayah masih terlalu luas, pada tahun 1828 Nomor 81 keresidenan Banten dibagi menjadi tiga kabupaten berdasarkan Staatsblad Van Nederlanch-Indice, yaitu :
1. Kabupaten serang (Kabupaten Utara)
2. Kabupaten Lebak (Kabupaten Selatan)
3. Kabupaten Tjaringin (Kabupaten Barat)
Sesuai dengan Staatsblad 1828/81 tersebut, Kabupaten Caringin / Afdelling Tjaringin dibagi menjadi 5 kewedanan / Kedemangan :
1. Kewedanan Caringin, terdiri atas Asisten kewedanaan Carita dan Caringin
2. Kewedanaan Menes, terdiri asisten kewedanaan Menes dan kananga
3. Kewedanaan Panimbang, hanya terdiri dari kewedanaan Panimbang
4. Kewedanaan Cimanuk, disatukan dari Asisten kewedanaan Cimanuk dan Kaduliang.
5. Kewedanaan Cibaliung, disatukan dari Asisten kewedanaan Cibaliung dan Patuja
Setelah Pemerintahan Hindia Belanda mengeluarkan undang-undang pemerintahan yang baru, yaitu Regeerings Reglement 1854, wilayah Banten kembali dibagi menjadi 4 kabupaten, yaitu :
1. Kabupaten Utara dengan Ibukota Serang
2. Kabupaten Barat dengan ibukota Caringin
3. Kabupaten Tengah dengan ibukota Pandeglang
4. Kabupaten Selatan dengan ibukota Lebak.
Dampak Gunung Krakatau Meletus Pada Kabupaten Tjaringin
Pada tanggal 27 Agustus 1883 gunung Krakatau Meletus. Akibat letusannya yang sangat dahsyat telah menimbulkan gelombang pasang tsunami setinggi 30 meter, sehingga seluruh sarana dan prasarana pusat pemerintahan kabupaten Caringin yang telah berada di tepi pantai dilaporkan mengalami rusak total. Untuk kelangsungan jalanya roda pemerintahan kabupaten Caringin direlokasi ke kewedanaan Menes. Pada tanggal 1891, pemerintah Hindia Belanda menetapkan perubahan pembagian District dan Onderdistrict dalam kabupaten Caringin melalui Staatsblad Van Nederlanch-Indice nomor 56 tahun 1891.
Selanjutnya berdasarkan Staatsblad Van Nederlanch-Indice tahun 1906 nomor 507, terhitung mulai tanggal 1 Januari 1907, kabupaten Tjaringin secara resmi dihapuskan dan bergabung dengan kabupaten Pandeglang.
Nama-Nama Bupati Tjaringin dari Masa ke Masa
1. Raden Toemenggoeng Djaija Menggala, pada tahun 1828-1831.
2. Raden Adipati Mandoera Radja Daija Negara, pada tahun 1832-1839.
3. Raden Toemenggoeng Aria Wriadidjaja (Bontjel), pada tahun 1840-1849.
4. Raden Toemenggoeng Koesoemanagara, pada tahun 1849
5. Raden Toemenggoeng Aria Soeria Negara, pada tahun 1850
6. Raden Toemenggoeng Djanegara, pada tahun 1873
7. Raden Adipati Koesoemaningrat, pada tahun 1883
8. Raden Toemenggoeng soeraadiningrat, pada tahun 1898.
9. Mass Soeria, pada tahun 1900.
Posting Komentar